Dunia Seni Rupa
Pada masa kanak-kanak umumnya semua anak pasti senang sekali menggambar. Setiap anak di berbagai negara tentunya memiliki ciri khas masing-masing dalam membuat suatu gambar. Di Indonesia sebagian besar anak-anak akan menggambar sebuah pemandangan dengan 2 buah gunung yang biasanya di tengah-tengah gunung terdapat matahari terbit. Seperti gambar di bawah ini!
Sama halnya di negara lain anak-anak memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat sebuah gambaran. Semua anak adalah seorang seniman, mereka dapat mengungkapkan luapan emosi, ekspresi diri serta mengungkapkan apa yang ada pada pikiran mereka. Setiap anak memiliki pemikiran yang sangat unik dan beragam. Dengan imajinasi yang ada pada pikiran mereka, mereka dapat membuat suatu hasil karya seni.
Perkembangan Gambar Karya Anak
Gambar anak menunjukkan sebuah luapan emosi dan ekspresi dirinya. Seorang anak tentunya harus menggambar sesuai dengan umurnya, jika anak tidak menggambar sesuai dengan umurnya maka hal itu perlu dikhawatirkan. Misalnya seorang anak yang berumur 4 tahun sudah bisa menggambar orang pacaran, hal perlu di tindak lanjuti karena akan dapat mengganggu perkembangan anak. Anak yang berumur 4 tahun belum sepantasnya mengambar hal-hal yang berbau kedewasaan karena dapat meracuni pikiran anak. Selain itu, jangan pernah memaksa anak untuk menggambar jika anak dipaksa untuk menggambar anak akan merasa tertekan dan takut untuk menggambar. Biarkan anak menggambar sesuai dengan imanjinasinya sendiri.
Pematangan Kreatifitas
Kreatifitas mengacu pada kemampuan yang merupakan ciri/karakterisitik dari orang-orang kreatif. Jadi kreativitas yaitu suatu ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap, dan perilakunya.
a. Gambar anak-anak
b. Manusia Purba
c. Wayang Beber
d. Wayang Relief
Anak-anak memiliki dunianya sendiri. Biarkan anak bercerita sambil menggambar mungkin dengan cara itu anak dapat merasa lebih menjiwai apa yang ia gambar. Setelah selesai menggambar barulah kita menyuruh anak menceritakan sedikit mengenai gambar yang telah ia buat. Dengan cara itu kita dapat mengembangkan kemampuan bahasa visual anak. Berikan anak berinisiatif dengan sendirinya, jangan pernah memberikan aturan yang dapat menghalangi imanjinasi anak, karena hal ini dapat membuat anak menjadi tertekan. Guru hanya sebagai fasilitator bagi anak, guru hanya harus bisa memahami anak karena dengan memahami anak guru akan lebih mudah memberikan bantuan jika anak memiliki kesulitan.